Selasa, 19 Februari 2008

CERMIN RETAK

Aku datang dengan cermin-cermin
Kupaksakan menatap walau sudah retak
sepuluh, seratus, seribu pecahan jiwa
tak utuh walau menjadi satu
Harap tak pernah usai
sekadar jiwa mendapat gelang biru
tak penat walau balas terburai
menatih sukma ke dalam batu
aku cermin-cermin pecah
seribu wajah menatap sama
tengadah harap sedekah
bagi jiwa merana
banyak kau lihat
sedikit kuminta
banyak kau sangka
putih kurasa
bila harap tepuk sendiri
tak apa tak jadi
jiwaku mengerti
asa simpan dihati

Tidak ada komentar: